Kepa Sang Kiper Kontroversi

Kepa Sang Kiper Kontroversi – Kembali pada Februari 2019, The Blues menghadapi Manchester City di partai final di Wembley dengan pertandingan berlanjut ke perpanjangan masa-masa sehabis 90 menit tanpa go dan memiliki teman dari pemain bola dunia.

Menjelang akhir 30 menit tambahan, Kepa terlihat tak dapat berdiri sehabis jalankan penyelamatan. Maurizio Sarri merespon dengan memanggil kiper cadangan Willy Caballero guna jalankan pemanasan dan bersiap-siap guna masuk.

Awal Permulaan Kepa Dicadangkan

Kepa Sang Kiper Kontroversi

Kepa Sang Kiper Kontroversi – Ketika Kepa tampak di papan ofisial keempat, dia merasa berteriak ke arah bangku cadangan dan bersikeras bahwa dirinya baik-baik saja guna melanjutkan, ia menampik meninggalkan lapangan meskipun telah dirayu teman setimnya David Luiz masa-masa asisten pelatih Gianfranco Zola terhitung terlihat membujuknya dari pinggir lapangan.

Aksi Kepa selanjutnya menyulut amarah sang manajer dan Sarri langsung pergi mengarah ke terowongan meskipun pertandingan masih berlangsung.

Namun tiba-tiba, Kepa Arrizabalaga menampik diganti Caballero. Gestur tubuhnya mengatakan, dia dalam suasana baik-baik saja dan lebih-lebih sempat kesal memandang suasana di bench Chelsea.

“Saya salah, dan aku mohon maaf untuk semua orang yang terlibat: guna Maurizio Sarri, yang kelihatannya telah aku hina di depan umum; guna Willy (Caballero), rekan setim dan profesional yang hebat; dan untuk semua teman kesebelasan aku dan peminat Chelsea. yang kudu tahan dengan semuanya – semua kebisingan yang didapatkan sepanjang pertandingan dan kemudian di hari-hari setelahnya.”

Caballero Lebih Berpengalaman

Caballero masa-masa ini berusia 37 tahun dan mempunyai lebih tidak sedikit pengalaman menghadapi penalti ketimbang Kepa yang masih berusia 24 tahun. Walau begitu, memang Caballero merasa jarang mendapat peluang tampil sebagai kiper utama semenjak pindah ke Manchester City pada 2014.

Caballero tercatat sudah menghadapi 28 penalti sepanjang kariernya. Menurut daftar Transfermarkt, sejumlah 39% tembakan penalti dengan sebutan beda 11 dari 28 penalti berhasil digagalkannya. Kepa, masa-masa itu, “hanya” dapat menghambat empat tendangan penalti dari 17 tembakan penalti yang dulu dihadapinya: 23% penyelamatan penalti.